dia berlari menjauh, menjauh, menjauh, dan menjauh lagi
hingga aku tak dapat melihatnya dengan jelas
dan apa yang harus aku lakukan?
aku takut akan kehilang, dan juga takut untuk mengejarnya
dia terlalu jauh, dia terlalu cepat
kini aku hanya dapat melihatnya dari jauh
kini aku tak dapat melihat wajahnya lagi
dia terlalu jauh hingga kurasa ia hanyalah bayangan di kejauhan
dia membelakangiku dan terus berlari menjauh
dan saat ini apa yang harus aku lakukan?
aku takut, aku bingung
apa aku harus melangkah? tapi kemana aku harus melangkah?
akankah ia kembali? akankah aku dapat melihatnya dengan jelas seperti dulu?
perlahan kucoba untuk melangkah
dan kini aku telah berlari, bukan berlari mengejarnya
melainkan berlari menjauh, mencari tempat agar ku bisa meluapkan semua ketakutan ini
perasaan ini mengganggu, sangat mengganggu, apa perasaan ini salah?
sekarang aku disini, mencoba bersembunyi dari kenyataan
sekarang aku disini, menangis membuka semua kepalsuan
dalam hati, dalam diri hanya bisa menerka
dalam hati bertanya dalam diri meragu
akankah aku bisa melihatnya kembali?
bunga matahari membutuhkan mataharinya, tapi bagaimana jika sang mata hari tertutupi oleh langit kelabu yang sedih?
Rabu, 08 Juni 2011
Jumat, 03 Juni 2011
sayap
seakan sayapku tlah hilang
dan bersamanya hati ini tlah tertutup
diri ini tak punya keberanian untuk melangkah
diri ini gusar
takut akan kehilangan, takut akan kesakitan
takut dimana saat diri dapat memiliki kebahagiaan
memiliki sayapnya kembali dan dapat terbang tinggi membelai langit
dan seketika itu pula ia terjatuh, dan sayapnya menghilang kembali
luka itupun akan kembali terasa, diri ini hanya takut
kini diri mencoba melangkah membuka hati
dan sayappun mulai kembali terasa, sayap itu mulai tumbuh
tapi diri masih belum banyak mempunyai keberanian untuk terbang lebih tinggi, dan berharap sayap ini akan membawa hati ini terbang menjangkau langit sebelum kepastian itu datang, sebelum sayap itu benar-benar tumbuh...
dan bersamanya hati ini tlah tertutup
diri ini tak punya keberanian untuk melangkah
diri ini gusar
takut akan kehilangan, takut akan kesakitan
takut dimana saat diri dapat memiliki kebahagiaan
memiliki sayapnya kembali dan dapat terbang tinggi membelai langit
dan seketika itu pula ia terjatuh, dan sayapnya menghilang kembali
luka itupun akan kembali terasa, diri ini hanya takut
kini diri mencoba melangkah membuka hati
dan sayappun mulai kembali terasa, sayap itu mulai tumbuh
tapi diri masih belum banyak mempunyai keberanian untuk terbang lebih tinggi, dan berharap sayap ini akan membawa hati ini terbang menjangkau langit sebelum kepastian itu datang, sebelum sayap itu benar-benar tumbuh...
Langganan:
Postingan (Atom)