nangis.
aku capek.
ngarepin apa yang ga boleh di harepin.
aku capek.
mimpiin apa yang ga pantes di impiin.
aku capek.
ngelihat apa yang ga mau dilihat.
aku capek.
ngejar sesuatu yang ga pasti.
aku capek.
sayang ke orang yang ga mau disayang.
aku capek.
nangisin kebodohan aku sendiri.
aku capek.
tapi aku ga mau ngelepas.
aku harus gimana?
aku harus gimana?
aku capek.
sakit, nyesek, sedih.
aku capek.
aku harus gimana?
pergi?
bunga matahari membutuhkan mataharinya, tapi bagaimana jika sang mata hari tertutupi oleh langit kelabu yang sedih?
Minggu, 27 Oktober 2013
Selasa, 22 Oktober 2013
nothing.
keluhkesah.
aku ingin mengeluh.
bolehkah aku?
curahanhati.
aku ingin bercerita.
bolehkah aku?
aku menyayangi seorang anak laki-laki dalam setahun belakangan ini.
aku tidak ragu akan perasaanku. tapi sayangnya, dialah yang meragukanku.
lebih dari setahun kami jalani bersama,
suka dan duka dalam cerita kami lalui.
ah, ku akui akulah orang yang paling sering membuat segalanya menjadi masalah
akulah yang sering menyakiti hatinya, mengatur hidupnya dengan semua keegoisanku.
aku suka segala bagian dalam dirinya.
cara dia tersenyum, cara dia tertawa, cara dia cemburu.
seorang yang dingin dan berambisi.
tapi kini dia bukan lagi milikku.
kami berpisah.
inilah yang menjadi masalahku sekarang.
aku bergantung padanya, atas segalanya.
kini aku harus belajar melepaskannya.
tapi ya tuhan, aku belum mau, belum sanggup.
serius, aku menyayanginya.
dan tak mau seorangun memilikinya selain aku.
tapi, aku sudah tidak punya hak bukan?
rasa apapun yang ku punya sekarang tak akan pernah berpengaruh lagi.
betapa kasihan diriku ini bukan?
tapi aku tau, dari pertama ini semua salahku.
bukankah memang pantas aku mendapatkan balasan?
sungguh ingin kembali ke rumahku, rumah kita.
ingin menangis setiap kali teringat akan kenyataan dan kenangan manis.
aku harus bagaimana sekarang?
kini aku hanyalah debu yang tidak berarti.
aku ingin mengeluh.
bolehkah aku?
curahanhati.
aku ingin bercerita.
bolehkah aku?
aku menyayangi seorang anak laki-laki dalam setahun belakangan ini.
aku tidak ragu akan perasaanku. tapi sayangnya, dialah yang meragukanku.
lebih dari setahun kami jalani bersama,
suka dan duka dalam cerita kami lalui.
ah, ku akui akulah orang yang paling sering membuat segalanya menjadi masalah
akulah yang sering menyakiti hatinya, mengatur hidupnya dengan semua keegoisanku.
aku suka segala bagian dalam dirinya.
cara dia tersenyum, cara dia tertawa, cara dia cemburu.
seorang yang dingin dan berambisi.
tapi kini dia bukan lagi milikku.
kami berpisah.
inilah yang menjadi masalahku sekarang.
aku bergantung padanya, atas segalanya.
kini aku harus belajar melepaskannya.
tapi ya tuhan, aku belum mau, belum sanggup.
serius, aku menyayanginya.
dan tak mau seorangun memilikinya selain aku.
tapi, aku sudah tidak punya hak bukan?
rasa apapun yang ku punya sekarang tak akan pernah berpengaruh lagi.
betapa kasihan diriku ini bukan?
tapi aku tau, dari pertama ini semua salahku.
bukankah memang pantas aku mendapatkan balasan?
sungguh ingin kembali ke rumahku, rumah kita.
ingin menangis setiap kali teringat akan kenyataan dan kenangan manis.
aku harus bagaimana sekarang?
kini aku hanyalah debu yang tidak berarti.
Langganan:
Postingan (Atom)