hari itu gadis manis datang ke sekolah saat itu sekolah sedang bebas, kebanyakan murid datang kesekolah hanya untuk mengumpulkan tugas yang belum terselesaikan. begitu juga gadis manis, dia datang ke sekolah hanya untuk mengumpulkan tugas. setelah mengumpulkan tugas ia segera pergi ke gor, kebetulan akhir-akhir ini gadis manis menjadi salah satu panitia dalam suatu perlombaan, tepatnya lomba basket antar sekolah. sesampainya di gor ia langsung mengganti pakaiannya, dan duduk di table karena ia bertugas mencatat setiap bola dan pelanggaran yang terjadi.
tak lama teman sang gadis manis mengiriminya pesan singkat, yang mengatakan bahwa gadis manis harus segera kembali ke sekolah untuk menandatangani absen praktek olahraga di guru yang bersangkutan. sang gadis manis meminjam salah satu motor panitia yang lain, dan pergi kerumahnya untuk berganti pakaiannya dengan seragamnya disana. setelah itu ia berangkat ke sekolah.
baru sesaat ia mengendarai motornya tak sengaja ia menabrak tanaman ibunya. kaka ketiganya segera keluar, memarahinya, dan membentaknya sambil memanggil sang ibu, gadis manis turun dari motornya, tak terima sang gadis memjawab kakanya, dan tiba2 sesuatu menghantam pipinya, ya gadis manis ditampar kakanya, kaka lelakinya yang bertubuh besar.
sang ibu datang dan mencoba memisahkan gadis manis dengan kakanya tapi hasilnya nol besar, kaka sang gadis bertambah marah, tangannya sudah siap terhempas ke pipi sang gadis, ibunya yang mencoba menghalangi, menyembunyikan sang gadis di balik tubuhnya tak menghasilkan apapun, tamparan kembali terhempas di kedua pipi sang gadis berkali-kali dengan caci dan maki yang keluar dari mulut sang kaka.
ayah sang gadis keluar dan memarahi sang kaka, ibu ayah dan kaka sang gadis masuk ke dalam rumah dan bertengkar hebat. sang gadis menangis kencang, ia berlari ke rumah kaka keduanya yang berada dibelakang rumah sang gadis. begitu sampai rumah kakanya, sang gadis menceritakan kejadian yang terjadi pada kakanya sambil menagis, sang kaka dan gadispun datang kerumahnya. semua bertengkar hebat.
tak lama kaka keduanya mengantar sang gadis ke sekolah, walau semuanya belum terselesaikan, walau semuanya masih beradu argumen.
sesampainya disekolah sang gadis lekas menghampiri guru yang bersangkutan sambil menangis dan menandatangani absen, sang guru bertanya ada apa, gadis manis hanya bisa tersenyum.
setelah itu, gadis manis bergegas pergi menghampiri kakanya yang menunggu diluar sekolah, sang kaka mengantarkan gadis manis kembali ke gor dan mengatakan agar gadis manis tidak menangis lagi.
sesampainya di gor sang kaka meninggalkan sang gadis manis, banyak yang bertanya ada apa kepada gadis manis karena melihat matanya yang basah dan sesekali masih mengeluarkan air mata, tetapi gadis manis hanya bisa tersenyum dan mengatakan bahwa tak ada yang terjadi semuanya baik-baik saja.
sore hari gadis manis masih berada di gor, karena pertandingan untuk hari ini belum selesai, dan sampai saat itupun ia menangis sesekali sambil menjalankan tugasnya sebagai salah satu panitia, air matanya berulang kali tak terbendung tapi ia selalu mencoba menahan air matanya walau rasanya sesak.
telepon genggamnya berdering, ayahnya menelpon, sang ayah berkata agar gadis manis lekas pulang, sang ayah ingin mengajaknya pergi keluar, gadis manis pulang ke rumah dan tak lama ayah ibu dan gadis manis pergi ke mall terdekat, mungkin ayah dan ibunya melakukan itu agar gadis manis tak bersedih dan melupakan kejadian itu, tapi walau begitu luka hati didalam diri sang gadis takkan pernah bisa terhapus karna itu berada di tempat yang sangat dalam dan tak ada satupun yang bisa melihatnya....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar