hujan turun dengan derasnya, seakan menemani tangisan sang gadis manis. dia menangis mengingat kejadian itu, kejadian empat tahun lalu..
empat tahun lalu, saat ia melihat seorang wanita berada dirumah keduanya. rumah kedua yang pernah ia datangi bersama ayahnya beberapa hari sebelum melihat wanita itu, sebelumnya gadis manis tak tahu siapa wanita itu. begitu ia bertanya kepada ibunya gadis manis tersentak, tak mengerti itu mimpi atau kenyataan, ternyata ibunya bukanlah satu-satunya wanita yang dimiliki oleh ayahnya, ya singkat kata wanita berambut merah itu adalah selingkuhan ayahnya.
empat tahun lalu, saat ayahnya tak pulang ke rumah, saat ibunya mengusir ayahnya pergi dan mengirim semua barang sang ayah ke rumah kedua itu, saat si gadis manis tak mengerti harus berbuat apa, saat gadis manis tak tahu mana yang benar dan salah, saat gadis kecil mempunyai dua keluarga, saat gadis kecil diperebutkan.
empat tahun lalu, saat dimana hari raya idul fitri gadis kecil tak merayakan bersama ayahnya..
yang akhirnya semua kembali normal, ayahnya kembali kerumah meninggalkan wanita berambut merah itu dan keluarganya kembali utuh.
walau semua tahu sampai saat ini sang ayah masih berhubungan dengan wanita itu dan mereka semua bertingkah seakan tak ada yang salah..
ia menangis mengingat semuanya, semua mimpi buruk dalam hidupnya, semua sakit hati yang tersimpan, semua luka yang menyayat sampai kehati, dan tangisnya terhenti saat ia terlelap dalam gelapnya malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar